BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya
perindustrian dalam bidang pangan di indonesia yang merupakan daerah
khatulistiwa dengan berbagai jenis tanaman yang ada di Indonesia terutama di
daerah pegunungan dan desa-desa tentunya curah hujan yang ada juga mempengaruhi
hasil panen dan tumbuhnya tanaman tersebut. Di Indonesia banyak sekali terdapat
tanaman yang kurang sehat padahal terletak dikawasan khatulistiwa, dimana biasanya
banyak vegetasi yang mudah tumbuh. Hal ini disebabkan karena pada waktu
penanaman tidaklah tepat dan juga tidak memperhatikan curah hujan yang ada. Di
negara-negara lain banyak sekali terdapat tanaman yang hasil buahnya sangat
bagus dan terlihat hijau, dikarnakan mereka menanam dengan memperhatikan
beberapa aspek dalam bercocok tanam sehingga hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan. Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah
dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan adalah rain
guage. Curah hujan sebesar 1 mm artinya
banyaknya hujan yang turun pada 1 m2 adalah 1 mm x 1 m2 = 0,001 m3 atau 1 liter.
Tekanan udara
didefenisikan sebagai berat udara per satuan luas. Tekanan udara sangat
mempengaruhi cuaca karena
perubahan tekanan udara
akan menyebabkan perubahan kecepatan
dan arah angin. Alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan udara disebut barometer. Barometer banyak
jenisnya antara lain barometer yang umum digunakan di BMKG
adalah barometer air
raksa. Barometer air raksa digunakan oleh pengamat cuaca (observer)
secara manual dimana hasil
pembacaan nilai tekanan
udara sangat dipengaruhi
oleh ketelitian pembacaan dari pengamat (observer) sehingga
kesalahan paralaks (pembacaaan) dapat terjadi dan mempengaruhi keakuratan data
tekanan udara.
Untuk mendukung
perangkat keras maka penulis mencoba mendesain dan mengembagkan perangkat lunak
dari alat Pemantau Curah hujan dan Tekanan Udara Secara Wireless Berbasis PC
agar sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang
timbul dari pendahuluan diatas yaitu :
1.
Bagaimana cara memprogram visual basic agar dapat
menampilkan data pengukuran di PC.
2.
Bagaimana cara memprogram Mikrokontroler ATMEGA 8535.
1.3
Batasan
Masalah
Pada penulisan tugas akhir ini, penulis
perlu membatasi masalah yaitu :
1.
Tidak membahas Hardware
2.
Pemrograman Mikrokontroler menggunakan Bahasa C
3.
Pemrograman software PC menggunakan software Visual
Basic 6 (VB6)
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari pembuatan modul ini yaitu :
1.
Merancang pemantau curah hujan dan tekanan udara secara
realtime.
2.
Memprogram Mikrokontroler ATMEGA 8535 dan Visual Basic
agar dapat menampilkan data di PC.
1.5. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam melakukan pembuatan alat
ini adalah sebagai berikut:
1.
Metode literatur yaitu studi literatur bagaimana
melakukan pengumpulan data-data yang
membantu penyelesaian proyek ini pada perpustakaan, internet dan buku-buku tentang
pemrograman Bahasa C, Visual Basic dan lain-lain.
2.
Eksperimen
yaitu melakukan percobaan membuat source code program.
1.6. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan pada tugas akhir ini terperinci dan terarah maka
penulisannya disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I :
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar
belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penulisan
dan Sistematika Penulisan
BAB II : DASAR TEORI
Bab ini menyajikan
teori-teori dasar yang mendukung dalam perancangan dan pembuatan tugas akhir
ini, diantaranya: pemograman pada Mikrokontroller
Atmega8535, penjelasan bahasa C dan penjelasan Visual basic.
BAB III : PERANCANGAN SOFTWARE
Bab
ini membahas tentang perancanaan sistem yang akan dimulai dengan prinsip kerja
sistem secara umum, cara kerja program
bahasa C dan Visual basic untuk pembuatan source code.
BAB IV :
PENGUJIAN DAN ANALISA
Menerangkan tentang modul-modul software, proses
download
program ke mikrokontroller, pengujian dan analisa
code.
BAB V :
PENUTUP
Kesimpulan
dan Saran
BAB selanjutnya bisa d download dibawah ini:
EmoticonEmoticon